News

Rusia Peringatkan Prancis Untuk Tidak Intimidasi Ceo Telegram, Presiden Emanuel Macron Bantah Penangkapan Bermuatan Politik

01 Sep 2024 by Author
photo

Kremlin, 27 Agustus 2024- Pada minggu lalu otoritas Prancis melakukan penangkapan kepada CEO Telegram Pavel Durov saat dirinya baru saja landing di bandara Bourget dekat Prancis setelah melakukan penerbangan dari Azerbaijan

Jaksa Penuntut Prancis menuduh Durov gagal mengatasi penyebaran  konten ilegal di Telegram, dimana tuduhan tersebut  telah dibantah oleh perusahaan media sosial besar itu

Pada Selasa (27/8), Kremlin mengatakan bahwa Prancis telah melayangkan tuduhan yang sangat serius terhadap Pavel Durov dan memperingatkan negara tersebut untuk tidak mencoba melakukan intimidasi kepada miliarder tersebut, seperti dilansir  dari VOA News

“Tuduhan itu memang sangat serius dan memerlukan bukti yang tidak kalah serius. Jika tidak, ini akan menjadi upaya langsung untuk membatasi kebebasan berkomunikasi, dan saya bahkan bisa mengatakan, secara langsung mengintimidasi pimpinan perusahaan besar,“ ujar Dmitry Peskov, jubir Kremlin

“Artinya, kebijakan yang dibantah oleh tuan Macron kemarin,” tambah Peskov

Sehari sebelumnya, Presiden Prancis, Emmanuel Macron pada Senin (26/8) membantah kalau penangkapan Durov mengandung unsur politik

Dalam siaran persnya, Telegram negatakan bahwa founder dan CEO mereka, Pavel Durov memiliki kewarganegaraan ganda yaitu Uni  Emirat Arab (UEA) dan Prancis

UEA sendiri pada hari yang sama mengatakan bahwa mereka telah meminta bantuan konsuler untuk membantu Durov, dan pihaknya saat ini sedang mengikuti perkembangan kasus itu dengan seksama

Scroll to Top