Jakarta, 14 Oktober 2025 – Usai Badan Pangan Nsional (Bapanas) melaporkan adanya 29.990 ton beras mengalami penurunan mutu, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi meminta Kementerian Pertanian (Kementan) dan Perum Bulog untuk memperbaiki manajemen penyimpangan di gudang-gudang milik mereka.
Prasetyo mengatakan, perbaikan ini penting setelah adanya laporan yang menyebut temuan penurunan mutu pada puluhan ribu ton beras.
“Tidak secara langsung dilaporkan (ke Presiden Prabowo). Tapi sebagai sebuah hal yang memang seperti itu, memang menjadi fokus Kementan maupun teman-teman di Bulog, bagaimana memperbaiki manajemen penyimpanan,” ujar Prasetyo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (12/10/2025) malam.
Oleh karena itu, atas temuan tersebut menandakan bahwa gudang-gudang beras di Indonesia harus diperbaiki. Pemerintah pemerintah juga akan menambah 100 gudang baru untuk menyimpan beras untuk mengantisipasi peningkatan panen beras pada akhir 2025.
“Dan perlu kita sadari, gudang-gudang kita dalam kondisi perlu perbaikan, termasuk penambahan pembangunan gudang baru di 100 tempat. Alhamdulillah, panen kita beras itu meningkat akhir tahun ini akan memasuki masa panen dan kita akan menyiapkan gudang baru,” kata dia.
Prasetyo menambahkan, pemerintah juga meminta TNI dan Polri untuk membuat gudang inovasi hingga ke desa-desa lewat kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri.
Pemerintah ingin setiap desa mempunyai lumbung pangannya masing-masing dan menghidupkan kebali sentra-sentra penghasil pangan.
“Kita harus punya lumbung pangan atau lumbung padi di setiap desa masing-masing sehingga kita betul-betul mandiri pangan,” kata Prasetyo.
Untuk dapat lebih banyak menyerap hasil panen dari petani, pemerintah akan menambah dana.
“Dan alhamdulillah, kan kemarin dalam sejarah salah satu pencapaian yang tertinggi serapan dari Bulog. Dan minggu lalu juga sudah diputuskan bahwa Bulog diberi tambahan pendanaan, supaya mengantisipasi kalau produksi kita melimpah baik beras maupun jagung, supaya itu juga bisa diserap oleh Bulog,” kata Prasetyo.
Sumber: Kompas.com