JAKARTA, 5 NOVEMBER 2025 – Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka, Selasa (4/11/2025), membahas strategi pemerintah dalam memperkuat program pemberdayaan masyarakat.
Rapat tersebut dihadiri jajaran menteri Kabinet Merah Putih di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM).
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menjelaskan bahwa salah satu fokus utama rapat adalah mendorong penanggulangan kemiskinan yang bersifat produktif. “Pemberdayaan akan menjadi orientasi penting dalam penanggulangan kemiskinan,” ujarnya usai rapat.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya pemanfaatan fasilitas milik pemerintah untuk memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 akan dioptimalkan, dengan target 30 persen fasilitas publik seperti bandara, terminal, stasiun, dan rest area digunakan untuk mendukung UMKM.
Selain itu, pemerintah akan meluncurkan program “Pasar 1001 Malam”, yakni pemanfaatan aset negara yang tidak terpakai (idle) agar dapat dikelola oleh UMKM sebagai pusat promosi dan pemasaran produk.
Dalam bidang pertanian, Presiden juga menekankan pentingnya kemandirian petani melalui kepemilikan alat dan lahan produksi. Pemerintah berencana memprioritaskan pembagian tanah untuk masyarakat berpenghasilan rendah, terutama pada kelompok desil 1 dan 2, guna memperkuat pemerataan ekonomi.
Rapat tersebut juga membahas kebijakan pembatasan impor barang bekas, terutama pakaian, yang dinilai merugikan industri dalam negeri.
Selain itu, pemerintah akan menyiapkan beasiswa dan pelatihan senilai Rp12 triliun bagi lulusan SMA dan SMK yang ingin bekerja ke luar negeri, termasuk peningkatan kemampuan bahasa asing dan keterampilan kerja.
Langkah-langkah ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo untuk memperkuat pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan daya saing sumber daya manusia Indonesia.