Singapura, Senin 03 November 2025 - Pemerintah Singapura berencana untuk menjadikan kediaman pendiri sekaligus Perdana Menteri (PM) pertama dan terlama Singapura, Lee Kuan Yew sebagai situs bersejarah

National Heritage Board (NHB) -Dewan Warisan Nasional Singapura- dalam pernyataan bersamanya dengan Otoritas Tanah Singapura (Singapore Land Authority/SLA) pada Senin (3/11), menyatakan bahwa kediaman Lee yang terletak di 38 Oxley Road menjadi saksi peristiwa penting pada 1950-an yang menandai transisi Singapura dari koloni menjadi negara merdeka

Pada Oktober tahun lalu NBH telah secara resmi melakukan penilaian terhadap rumah tersebut, dan lembaga itu merekomendasikan untuk dilestarikan. Rekomendasi tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Pelaksana Tugas Kementerian Urusan Kebudayaan, Komunitas dan Pemuda Singapura untuk ditetapkan sebagai Monumen Nasional

Jika disetujui maka pemerintah Singapura akan mengambil alih tempat tersebut. Pengambilalihan bertujuan agar tempat bersejarah bagi berdirinya Singapura itu dapat dilindungi dan dilestarikan

“Jika perintah pelestarian diterbitkan, pemerintah Singapura berencanan untuk mengakuisisi situs tersebut guna melindungi dan melestarikannya sesuai dengan signifikansi historis dan nasionalnya,” bunyi pernyataan bersama tersebut

Sebagai informasi rumah di Oxley Road, tempat kediaman Lee Kuan Yew dari 1950-2015, saat ini dimiliki oleh anak bungsunya, Lee Hsien Yang, yang juga adik dari Menteri Senior Singapura Lee Hsien Loong

Dalam pernyataannya juga disebutkan bahwa pelestarian situs tidak mewajibkan pemerintah untuk melestarikan semua bangunan dan struktur di lokasi tersebut dalam kondisi saat ini

“Pemerintah akan menghormati keinginan Tuan Lee Kuan Yew, dan akan menghapus semua jejak ruang tinggal pribadi Tuan Lee dan keluarganya dari bangunan-bangunan tersebut,” bunyi pernyataan itu