News

National Hospital Surabaya Hadirkan MRI Berbasis AI Pertama di Indonesia

27 Oct 2025 by Author
photo

SURABAYA, 27 OKTOBER 2025 – Dunia medis di Indonesia memasuki babak baru. National Hospital Surabaya resmi menghadirkan MRI 3T SIGNA berbasis kecerdasan buatan (AI) pertama di Tanah Air. Alat pemindai mutakhir hasil kerja sama dengan GE HealthCare ini menjanjikan pengalaman pemeriksaan yang lebih cepat, akurat, dan nyaman bagi pasien.

MRI ini menggunakan teknologi SONIC DL, sistem AI yang mampu mempercepat proses pemindaian hingga dua kali lipat. Jika biasanya pemeriksaan MRI bisa berlangsung hampir satu jam, kini prosesnya bisa selesai dalam waktu kurang dari 30 menit—bahkan hanya dalam satu detak jantung untuk setiap irisan gambar.

“Teknologi ini tidak menggunakan radiasi dan aman untuk semua kalangan. Dengan akurasi tinggi, alat ini membantu dokter mendiagnosis stroke, kanker, dan gangguan jantung lebih cepat,” ujar Direktur National Hospital, dr. Hendera Henderi, SpOG, di Surabaya, Rabu (22/10/2025).

Meski dilengkapi AI, hasil pemindaian tetap diverifikasi oleh dokter spesialis untuk memastikan keakuratan diagnosis. Salah satu manfaat terbesar dari alat ini adalah kemampuan mendeteksi jenis stroke secara langsung—apakah disebabkan oleh sumbatan atau pendarahan—sehingga tindakan medis bisa dilakukan secepat mungkin.

Tak hanya itu, MRI 3T SIGNA juga mampu mendeteksi kanker payudara, kanker hati, hingga gangguan jantung dengan detail luar biasa. AI membantu dokter menganalisis fungsi otot dan kekuatan pompa jantung secara presisi, membuka peluang baru dalam penanganan penyakit kronis.

Menurut CEO GE HealthCare Indonesia Kriswanto Trimoeljo, teknologi SONIC DL dirancang agar pasien merasa lebih nyaman. “Pemeriksaan jadi jauh lebih singkat tanpa mengorbankan kualitas gambar. Ini sangat membantu bagi pasien yang sulit berbaring lama,” jelasnya.

Dengan inovasi ini, National Hospital Surabaya menjadi rumah sakit pertama di Indonesia—bahkan di kawasan Asia Pasifik—yang mengoperasikan MRI 3T SIGNA berbasis AI.

Presiden Direktur National Hospital, Ang Hoey Tiong, menyebut langkah ini merupakan bagian dari komitmen rumah sakit untuk menghadirkan layanan medis berteknologi tinggi tanpa harus keluar negeri.

“Kami ingin membuktikan bahwa masyarakat Indonesia bisa mendapatkan layanan kesehatan kelas dunia di dalam negeri,” ujarnya.

Dari sisi biaya, pemeriksaan dengan teknologi baru ini juga jauh lebih efisien dibandingkan melakukan tes serupa di luar negeri. National Hospital berharap inovasi ini dapat membantu menekan angka wisata medis yang selama ini menyerap devisa cukup besar.

Tak berhenti di situ, dalam waktu dekat rumah sakit ini juga akan menghadirkan teknologi CT Scan satu hembusan napas, yang memungkinkan pemeriksaan paru dan organ tubuh lainnya dilakukan dengan lebih cepat dan nyaman.

“Tujuan kami sederhana, menghadirkan rumah sakit Indonesia yang setara dengan Singapura dalam hal teknologi dan layanan,” tutup Ang Hoey Tiong.

Scroll to Top