Pasuruan, 14 November 2024 – Pemerintah Kabupaten Pasuruan menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana dan Gelar Peralatan, Kamis (14/11/2024) sore.
Apel tersebut digelar di Halaman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan dan dipimpin langsung oleh Pj Bupati Pasuruan, Nurkholis. Hadir pula Sekretaris BPBD Jatim, Andhika Nurrahmad Sudigda; Sekda Yudha Triwidya Sasongko; Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi; Danyonzipur 10 serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Nurkholis mengatakan, tujuan digelarnya apel kesiapsiagaan tak lain sebagai bagian dari antisipasi terhadap segala potensi bencana yang terjadi, khususnya saat musim penghujan tiba.
"Segala macam bencana itu bisa saja terjadi kapan saja dan dimana saja. Maka dari itu, apel kesiapsiagaan ini jadi cara untuk mempersiapkan diri jikalau bencana itu benar-benar terjadi," katanya.
Dijelaskan Nurkholis, kolaborasi dan sinergitas sangat dibutuhkan dalam urusan kebencanaan. Mulai dari peran Pemerintah, TNI, POLRI, Dunia Usaha, relawan hingga elemen masyarakat lain. Oleh sebab itu, ia meminta kepada semua pihak untuk dapat lebih memfokuskan kegiatan mitigasi dan pengurangan index resiko bencana.
"Hari ini kita apel bersama, saya pikir sinergi lebih bagus, kita tangani bersama-sama, tinggal koordinasi yang baik antar stake holder sebelum bencana maupun saat bencana dan pasca bencana," ucapnya.
Lebih lanjut Nurkholis menegaskan sejak tahun 2022, Kabupaten Pasuruan menjadi Pilot Project inisiasi program Kecamatan Tangguh Bencana (KENCANA).
Kini, KENCANA sudah dibentuk di 24 kecamatan sehingga diharapkan desa/kelurahan dapat mengukur tingkat ketangguhan sebagai baseline data dalam pengembangan desa tangguh bencana.
"Kebetulan tadi kita serahkan penghargaan kepada 11 desa tangguh bencana. Itu jadi upaya pengurangan resiko bencana yang dapat dilakukan sebagai early warning system di tingkat kecamatan sampai Kabupaten," harapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi menambahkan, apel siap siaga menjadi urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh pemerintah setiap tahunnya.
"Setiap tahun harus ada apel siap siaga, terlebih menjelang hidrometrologi basah atau musim penghujan. Kami laksanakan apel siap siaga di seluruh daerah di Jatim, kita paskan dengan jambore relawan pengurangan bencana," jelasnya.
Saat ditanya potensi bencana yang harus diwaspadai di musim penghujan, Sugeng menegaskan angin puting beliung menjadi bencana yang paling harus diantisipasi sedini mungkin.
"Karena peralihan dari kemarau ke hujan, seringkali terjadi angin puting beliung. Jadi kami mohon kewaspadaan dari seluruh masyarakat. Jangan berteduh di bawah pohon atau papan reklame besar dan lainnya," harapnya.