Situbondo, 30 Oktober 2025 – Asrama putri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Syekh Abdul Qodir Jailani, Besuki, Situbondo, Jawa Timur, ambruk pada Rabu (29/10/2025) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa meminta pemerintah turun tangan memperbaiki bangunan pondok pesantren yang sudah berusia tua dan membahayakan.
“Kami berharap, ya memintalah, agar pemerintah bisa membantu pesantren tua yang bangunan-bangunannya berpotensi membahayakan. Agar membantu dengan cara memperbaiki bangunan-bangunan tersebut, agar santri-santrinya kembali bisa belajar dengan aman,” kata Kiai Zulfa, Rabu dilansir Kompas.com.
Kiai Zulfa mengatakan, secara internal, PBNU sendiri terus melakukan monitoring, melakukan pendataan dan menginventarisasi atas sejumlah aset pondok pesantren, terutama mengenai bangunan fisik.
“Saya juga memerintahkan RMI (Rabithah Ma’ahid Al Islamiyah) bekerja sama dengan para pihak membantu pondok tua yang ada di lingkungan NU,” kata Kiai Zulfa.
Pihaknya menyampaikan duka cita karena ambruknya asrama putri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Syekh Abdul Qodir Jailani menyebabkan satu santriwati bernama Putri (12) meninggal dunia.
“Saya atas nama PBNU menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya salah seorang santriwati. Semoga almarhumah syahidah, karena wafat di saat sedang dalam masa-masa menuntut ilmu” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, bangunan Asrama Putri Pondok Pesantren Salafiah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Jalan Pesanggrahan, Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ambruk pada Rabu (29/10/2025) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.
Kapolres Situbondo AKBP Rezi Darmawan menyatakan, secara total ada 12 santriwati yang menjadi korban dari peristiwa bangunan asrama putri ambruk. Satu meninggal dunia.
“Satu satriwati meninggal dunia dan sudah dikebumikan tadi jam 8 pagi,” kata Rezi pada Rabu.
Korban meninggal atas nama Putri (12), warga Dusun Rawan, Desa Besuki, Kecamatan Besuki. Sedangkan yang lain yakni enam orang dirawat di Puskesmas Besuki, empat orang dirawat di RSUD Besuki, dan satu orang dirawat di RSIA Jatimned.
“Korban yang selamat sekarang dirawat intensif di beberapa tempat, empat di RSUD Besuki, dan satu di RSIA Jatimned,” katanya.
Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP, tetapi masih belum bisa memastikan penyebab ambruknya bangunan tersebut. Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Agama.
“Hasil penyelidikan kami masih belum tahu penyebabnya, apakah faktor cuaca atau faktor yang lain. Kami juga akan koordinasi dengan pihak kementerian,” katanya.